Optoelektronika

Blog ini dibuat oleh Nur Apriyani untuk memenuhi salah satu proyek mata kuliah Optoelektronika dengan dosen pengampu Bapak Apit Fathurohman, S. Pd., M. Si.

Selasa, 05 Mei 2015

ITB Resmikan Jaringan Fiber Optik Sepanjang Ganesha-Jatinangor


BANDUNG, itb.ac.id - Kembali, ITB membangun terobosan baru dalam dunia pendidikan berbasis teknologi informasi. Hal ini terlihat dalam Peresmian Pembangunan Jaringan Fiber Optik (FO) Sepanjang ITB Ganesha-ITB Jatinangor. Peresmian tersebut diresmikan oleh Rektor ITB, Prof. Akhmaloka. Acara ini diadakan di Gedung Cyber Security R&D Center ITB Jatinangor pada Jumat, 02/05/2014. Jaringan Fiber Optik ini dibangun terutama untuk mempermudah komunikasi antar ITB Ganesha dan ITB Jatinangor.

Pembangunan Jaringan Fiber OptiK yang selesai dibangun pada awal tahun 2014 ini, dilatarbelakangi oleh ITB sendiri sebagai institusi teknik yang sangat mendukung program pengembangan sistem dan jaringan informasi untuk pendidikan tinggi. Pada dasarnya jarak antar Bandung dan Jatinangor tidak perlu menjadi alasan atau ketakutan mahasiswa untuk keterlambatan informasi. "Sekarang tidak ada lagi yang namanya ITB Ganesha atau ITB Jatinangor, yang ada hanya kampus ITB," ujar Prof. Akhmaloka pada acara peresmian. Walaupun Kampus ITB Jatinangor masih terbilang baru difungsikan, akses informasi untuk memfasilitasi mahasiswa tetap paling utama.

Penghubung Ganesha-Jatinangor


Hingga saat ini, layanan TIK yang telah terhubung di beberapa gedung ITB Jatinangor, diantaranya Gedung Rektorat, Perpustakan, Gedung Cyber Security R&D Center, Gedung A, Gedung B, Gedung C. Labtek 1B, Asrama A, Asrama B, dan Mektan. Pembangunan konektivitas Jaringan Fiber Optik sendiri memberikan banyak manfaat bagi ITB Jatinangor. Manfaat-manfaat tersebut seperti, kolaborasi konten perpustakaan, berbagi kegiatan kemahasiswaan, kelas virtual atau kelas jarak jauh, akses internet dengan kecepatan tinggi melalui akun Ai3  dan lain-lain. Terlebih, jaringan ini sangat berguna bagi mahasiswa ITB Jatinangor yang harus mengambil kelas di Ganesha. Hal tersebut dikarenakan terdapat layanan kelas virtual, dimana proses belajar mengajar dapat dilakukan di tempat yang berbeda.

"Walaupun layanan Hotspot ITB belum sampai ke ruang kelas, layanan Hotspot ITB di Asrama tetap memuaskan. Tidak hanya di Ganesha, di Jatinangor pun kami dapat  mengakses internet berkecepatan tinggi. Tentu berguna sekali untuk urusan akademik," ujar M. Fahmi Irsan (Rekayasa Kehutanan 2012).

Kolaborasi Antar Institusi

Jaringan Fiber Optik ini, selain menghubungkan ITB Ganesha dan Jatinangor juga dapat menghubungkan beberapa institusi pendidikan dan lembaga pemerintahan. Beberapa Institusi Pendidikan yang terlewati, yaitu UNPAD, Universitas Widyatama, UIN, IKOPIN, IPDN, Universitas Sanggah Buana, STMIK Jabar, dan lain-lain. Sedangkan untuk institusi pemerintahan yang terlewati, yaitu Pemda Bandung, Pemda Kab. Bandung, Pemda Kab. Sumedang, dan Institusi Swasta.

Dengan terlewatinya beberapa institusi oleh Jaringan Fiber Optik ITB, diharapkan dapat terjalin kolaborasi dengan banyak pihak. Beberapa kolaborasi yang dapat dilakukan diantaranya, berbagi konten lokal (konten perpustakaan dan jurnal), berbagi jurnal internasional atau akses Online Library, Kelas Pararel atau Kelas Virtual, Laboratorium Virtual, Online Training and Certification, TV Edukasi Digital, Integration HPC, dan lain-lain.

Setelah peresmian, dilakukan uji coba video conference. Para tamu undangan yang hadir dihubungkan melalui video conference dengan beberapa fakultas di Ganesha yaitu, FTI, FITB, FTMD, FTTM, STEI, serta Universitas Padjajaran dan Keio University, Jepang. Selain itu, diperlihatkan pula kelas virtual dari Gedung C ITB Jatinangor, yang memperlihatkan para mahasiswa sedang mengikuti kelas presentasi.
Diposting oleh Unknown di 06.26 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Penyadapan Kabel Fiber Optik Bawah Laut Merupakan Ancaman Keamanan di Era Interkoneksi


mendengar berita yang sangat mengejutkan ini, saya sebagai Warga negara yang amat sangat cinta terhadap tanah air Indonesia menjadi sangat terusik, bagaimana tidak Serat Fiber optik bawah laut South East Asia-Middle East-Western Europe-3 (SEA-ME-WE-3). Ternyata, trafik telekomunikasi Indonesia juga melalui jalur tersebut berhasil di sadap oleh pihak asing.
Kasus ini merupakan sebuah usaha Infiltrasi pihak asing yang ingin mengobrak-abrik kedaulatan Negara kita tercinta Indonesia, bayangkan saja jika rahasia negara yang terhubung melalui jalur kabel ini dapat dipecahkan.. sungguh blunder yang sangat besar bagi bangsa ini.
Terkait isu penyadapan di kabel bawah laut SEA-ME-WE-3, Kominfo berjanji tidak tinggal diam. Mereka akan coba melakukan klarifikasi lebih lanjut ke pihak yang berkepentingan. sebagai warga negara, kami sungguh sangat percaya akan kapabilitas yang dimiliki oleh DEPKOMINFO untuk memecahkan problem ini.
Untuk itu marilah kita lebih aware tentang isu-isu kontemporer yang terkait ancaman bagi bangsa kita, agar kita juga dapat membantu dalam menyelesaikan problem-problem yang terjadi di dalam negeri apapun itu.. kita berbangsa harusnya ikut turut bahu membahu dalam menjaga keamanan dan kedaulatan Negara kita bersama perangkat-perangkat negara lain nya.
Diposting oleh Unknown di 06.25 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Fiber Optic Supreme Kabel Sebagai Alat Transmisi Berkecepatan Tinggi

Salah satu keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan Fiber Optic Supreme kabel adalah dapat mengirimkan paket data dalam jumlah besar dan beroperasi dalam kecepatan tinggi.

 Fiber optic Supreme kabel merupakan satu jenis kabel fiber optic (fiber optic ) yang terbuat dari bahan kaca atau sejenis plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan diterapkan untuk mengirim sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser. Fiber Optik Supreme kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Kecepatan Fiber Optik Supreme kabel bisa mencapai 10GBps. Komunikasi Fiber Optik (fiber optic) sudah menjadi alat transmisi yang sangat vital saat ini.Jenis kabel Fiber optic Supreme kabel merupakan kabel jaringan yang jarang digunakan pada instalasi jaringan tingkat menengah ke bawah. Pada umumnya, Supreme kabel jenis ini digunakan pada instalasi jaringan yang besar dan pada perusahaan multinasional serta digunakan untuk antar lantai atau antar gedung.Dari segi penggunaannya, Fiber optic Supreme kabel dibagi dalam dua jenis, yaitu single mode dan multi mode. Perbedan single mode dan multi mode adalah bahwa single mode memiliki ukuran core yang kecil, sumber sinar laser, unlimited bandwidth, dan jarak yang jauh ( >60 km ) sedangkan multi mode memiliki ukuran core yang lebih besar, sumber sinar laser atau Light Emitting Diodes (LED), bandwidth terbatas, jarak sekitar (300-500m).

Sumber
Diposting oleh Unknown di 06.23 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Serat optik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Serat optik.
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED[1]. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi[2]. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.

Daftar isi

  • 1 Sejarah
    • 1.1 Kronologi Perkembangan Serat Optik
    • 1.2 Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO)
      • 1.2.1 Generasi pertama (mulai 1975)
      • 1.2.2 Generasi kedua (mulai 1981)
      • 1.2.3 Generasi ketiga (mulai 1982)
      • 1.2.4 Generasi keempat (mulai 1984)
      • 1.2.5 Generasi kelima (mulai 1989)
      • 1.2.6 Generasi keenam
  • 2 Kelebihan Serat Optik
  • 3 Kabel Serat Optik
  • 4 Pelemahan
  • 5 Kode warna pada kabel serat optik
    • 5.1 Selubung luar
    • 5.2 Konektor
  • 6 Referensi
  • 7 Lihat Pula
  • 8 Pranala luar

Sejarah

Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak digunakan sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930-an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik. Percobaan ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil yang dicapai tidak bisa langsung dimanfaatkan, namun harus melalui perkembangan dan penyempurnaan lebih lanjut lagi. Perkembangan selanjutnya adalah ketika para ilmuawan Inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe serat optik yang sampai sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas inti yang dibungkus oleh gelas lainnya. Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu mentransmisikan gambar.
Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati gelas (serat optik) namun juga mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya. Kerja keras itupun berhasil ketika sekitar 1959 laser ditemukan. Laser beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar 1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro.
Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan. Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Laser juga belum terpancar lurus. Pada kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya gampang meliuk-liuk mengikuti kepadatan atmosfer. Waktu itu, sebuah pancaran laser dalam jarak 1 km, bisa tiba di tujuan akhir pada banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan meter.
Sekitar tahun 60-an ditemukan serat optik yang kemurniannya sangat tinggi, kurang dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam bahasa sehari-hari artinya serat yang sangat bening dan tidak menghantar listrik ini sedemikian murninya, sehingga konon, seandainya air laut itu semurni serat optik, dengan pencahayaan cukup mata normal akan dapat menonton lalu-lalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik.
Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap pengembangan awal. Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km.

Kronologi Perkembangan Serat Optik

  • 1917 Albert Einstein memperkenalkan teori pancaran terstimulasi dimana jika ada atom dalam tingkatan energi tinggi
  • 1954 Charles Townes, James Gordon, dan Herbert Zeiger dari Universitas Columbia USA, mengembangkan maser yaitu penguat gelombang mikro dengan pancaran terstimulasi, dimana molekul dari gasamonia memperkuat dan menghasilkan gelombang elektromagnetik. Pekerjaan ini menghabiskan waktu tiga tahun sejak ide Townes pada tahun 1951 untuk mengambil manfaat dari osilasi frekuensi tinggi molekular untuk membangkitkan gelombang dengan panjang gelombang pendek pada gelombang radio.
  • 1958 Charles Townes dan ahli fisika Arthur Schawlow mempublikasikan penelitiannya yang menunjukan bahwa maser dapat dibuat untuk dioperasikan pada daerah infra merah dan spektrum tampak, dan menjelaskan tentang konsep laser.
  • 1960 Laboratorium Riset Bell dan Ali Javan serta koleganya William Bennett, Jr., dan Donald Herriott menemukan sebuah pengoperasian secara berkesinambungan dari laser helium-neon.
  • 1960 Theodore Maiman, seorang fisikawan dan insinyur elektro dari Hughes Research Laboratories, menemukan sumber laser dengan menggunakan sebuah kristal batu rubi sintesis sebagai medium.
  • 1961 Peneliti industri Elias Snitzer dan Will Hicks mendemontrasikan sinar laser yang diarahkan melalui serat gelas yang tipis(serat optik). Inti serat gelas tersebut cukup kecil yang membuat cahaya hanya dapat melewati satu bagian saja tetapi banyak ilmuwan menyatakan bahwa serat tidak cocok untuk komunikasi karena rugi rugi cahaya yang terjadi karena melewati jarak yang sangat jauh.
  • 1961 Penggunaan laser yang dihasilkan dari batu Rubi untuk keperluan medis di Charles Campbell of the Institute of Ophthalmology at Columbia-Presbyterian Medical Center dan Charles Koester of the American Optical Corporation menggunakan prototipe ruby laser photocoagulator untuk menghancurkan tumor pada retina pasien.
  • 1962 Tiga group riset terkenal yaitu General Electric, IBM, dan MIT’s Lincoln Laboratory secara simultan mengembangkan gallium arsenide laser yang mengkonversikan energi listrk secara langsung ke dalam cahaya infra merah dan perkembangan selanjutnya digunakan untuk pengembangan CD dan DVD player serta penggunaan pencetak laser.
  • 1963 Ahli fisika Herbert Kroemer mengajukan ide yaitu heterostructures, kombinasi dari lebih dari satu semikonduktor dalam layer-layer untuk mengurangi kebutuhan energi untuk laser dan membantu untuk dapat bekerja lebih efisien. Heterostructures ini nantinya akan digunakan pada telepon seluler dan peralatan elektronik lainnya.
  • 1966 Charles Kao dan George Hockham yang melakukan penelitian di Standard Telecommunications Laboratories Inggris mempublikasikan penelitiannya tentang kemampuan serat optik dalam mentransmisikan sinar laser yang sangat sedikit rugi-ruginya dengan menggunakan serat kaca yang sangat murni. Dari penemuan ini, kemudian para peneliti lebih fokus pada bagaimana cara memurnikan bahan serat kaca tersebut.
  • 1970 Ilmuwan Corning Glass Works yaitu Donald Keck, Peter Schultz, dan Robert Maurer melaporkan penemuan serat optik yang memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Kao dan Hockham. Gelas yang paling murni yang dibuat terdiri atas gabungan silika dalam tahap uap dan mampu mengurangi rugi-rugi cahaya kurang dari 20 decibels per kilometer, yang selanjutnya pada 1972, tim ini menemukan gelas dengan rugi-rugi cahaya hanya 4 decibels per kilometer. Dan juga pada tahun 1970, Morton Panish dan Izuo Hayashi dari Bell Laboratories dengan tim Ioffe Physical Institute dari Leningrad, mendemontrasikan laser semikonduktor yang dapat dioperasikan pada temperatur ruang. Kedua penemuan tersebut merupakan terobosan dalam komersialisasi penggunaan fiber optik.
  • 1973 John MacChesney dan Paul O. Connor pada Bell Laboratories mengembangkan proses pengendapan uap kimia ke bentuk ultratransparent glass yang kemudian menghasilkan serat optik yang mempunyai rugi-rugi sangat kecil dan diproduksi secara masal.
Proses pengendapan uap kimia untuk memodifikasi serat optik
  • 1975 Insinyur pada Laser Diode Labs mengembangkan Laser Semikonduktor, laser komersial pertama yang dapat dioperasikan pada suhu kamar.
  • 1977 Perusahaan telepon memulai penggunaan serat optik yang membawa lalu lintas telepon. GTE membuka jalur antara Long Beach dan Artesia, California, yang menggunakan transmisi LED. Bell Labs mendirikan sambungan yang sama pada sistem telepon di Chicago dengan jarak 1,5 mil di bawah tanah yang menghubungkan 2 switching station.
  • 1980 Industri serat optik benar-benar sudah berkibar, sambungan serat optik telah ada di kota kota besar di Amerika, AT&T mengumumkan akan menginstal jaringan serat optik yang menghubungkan kota kota antara Boston dan Washington D.C., kemudian dua tahun kemudian MCI mengumumkan untuk melakukan hal yang sama. Raksasa-raksasa elektronik macam ITT atau STL mulai memainkan peranan dalam mendalami riset-riset serat optik.
  • 1987 David Payne dari Universitas Southampton memperkenalkan optical amplifiers yang dikotori (dopped) oleh elemen erbium, yang mampu menaikan sinyal cahaya tanpa harus mengkonversikan terlebih dahulu ke dalam energi listrik.
  • 1988 Kabel Translantic yang pertama menggunakan serat kaca yang sangat transparan, dan hanya memerlukan repeater untuk setiap 40 mil.
  • 1991 Emmanuel Desurvire dari Bell Laboratories serta David Payne dan P. J. Mears dari Universitas Southampton mendemontrasikan optical amplifiers yang terintegrasi dengan kabel serat optik tersebut. Dengan keuntungannya adalah dapat membawa informasi 100 kali lebih cepat dari pada kabel dengan penguat elektronik (electronic amplifier).
  • 1996 TPC-5 merupakan jenis kabel serat optik yang pertama menggunakan penguat optik. Kabel ini melewati samudera pasifik mulai dari San Luis Obispo, California, ke Guam, Hawaii, dan Miyazaki, Jepang, dan kembali ke Oregon coast dan mampu untuk menangani 320,000 panggilan telepon.
  • 1997 Serat optik menghubungkan seluruh dunia, Link Around the Globe (FLAG) menjadi jaringan kabel terpanjang di seluruh dunia yang menyediakan infrastruktur untuk generasi internet terbaru.

Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO)

Berdasarkan penggunaannya maka SKSO dibagi atas beberapa generasi yaitu :

Generasi pertama (mulai 1975)

Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya, terdiri dari : alat encoding : mengubah input (misal suara) menjadi sinyal listrik transmitter : mengubah sinyal listrik menjadi sinyal gelombang, berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 mm. serat silika : sebagai penghantar sinyal gelombang repeater : sebagai penguat gelombang yang melemah di perjalanan receiver : mengubah sinyal gelombang menjadi sinyal listrik, berupa fotodetektor alat decoding : mengubah sinyal listrik menjadi output (misal suara) Repeater bekerja melalui beberapa tahap, mula-mula ia mengubah sinyal gelombang yang sudah melemah menjadi sinyal listrik, kemudian diperkuat dan diubah kembali menjadi sinyal gelombang. Generasi pertama ini pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas transmisi sebesar 10 Gb.km/s.

Generasi kedua (mulai 1981)

Untuk mengurangi efek dispersi, ukuran teras serat diperkecil agar menjadi tipe mode tunggal. Indeks bias kulit dibuat sedekat-dekatnya dengan indeks bias teras. Dengan sendirinya transmitter juga diganti dengan diode laser, panjang gelombang yang dipancarkannya 1,3 mm. Dengan modifikasi ini generasi kedua mampu mencapai kapasitas transmisi 100 Gb.km/s, 10 kali lipat lebih besar daripada generasi pertama.

Generasi ketiga (mulai 1982)

Terjadi penyempurnaan pembuatan serat silika dan pembuatan chip diode laser berpanjang gelombang 1,55 mm. Kemurnian bahan silika ditingkatkan sehingga transparansinya dapat dibuat untuk panjang gelombang sekitar 1,2 mm sampai 1,6 mm. Penyempurnaan ini meningkatkan kapasitas transmisi menjadi beberapa ratus Gb.km/s.

Generasi keempat (mulai 1984)

Dimulainya riset dan pengembangan sistem koheren, modulasinya yang dipakai bukan modulasi intensitas melainkan modulasi frekuensi, sehingga sinyal yang sudah lemah intensitasnya masih dapat dideteksi. Maka jarak yang dapat ditempuh, juga kapasitas transmisinya, ikut membesar. Pada tahun 1984 kapasitasnya sudah dapat menyamai kapasitas sistem deteksi langsung. Sayang, generasi ini terhambat perkembangannya karena teknologi piranti sumber dan deteksi modulasi frekuensi masih jauh tertinggal. Tetapi tidak dapat disangkal bahwa sistem koheren ini punya potensi untuk maju pesat pada masa-masa yang akan datang.

Generasi kelima (mulai 1989)

Pada generasi ini dikembangkan suatu penguat optik yang menggantikan fungsi repeater pada generasi-generasi sebelumnya. Sebuah penguat optik terdiri dari sebuah diode laser InGaAsP (panjang gelombang 1,48 mm) dan sejumlah serat optik dengan doping erbium (Er) di terasnya. Pada saat serat ini disinari diode lasernya, atom-atom erbium di dalamnya akan tereksitasi dan membuat inversi populasi*, sehingga bila ada sinyal lemah masuk penguat dan lewat di dalam serat, atom-atom itu akan serentak mengadakan deeksitasi yang disebut emisi terangsang (stimulated emission) Einstein. Akibatnya sinyal yang sudah melemah akan diperkuat kembali oleh emisi ini dan diteruskan keluar penguat. Keunggulan penguat optik ini terhadap repeater adalah tidak terjadinya gangguan terhadap perjalanan sinyal gelombang, sinyal gelombang tidak perlu diubah jadi listrik dulu dan seterusnya seperti yang terjadi pada repeater. Dengan adanya penguat optik ini kapasitas transmisi melonjak hebat sekali. Pada awal pengembangannya hanya dicapai 400 Gb.km/s, tetapi setahun kemudian kapasitas transmisi sudah menembus harga 50 ribu Gb.km/s.

Generasi keenam

Pada tahun 1988 Linn F. Mollenauer memelopori sistem komunikasi soliton. Soliton adalah pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang gelombang. Komponen-komponennya memiliki panjang gelombang yang berbeda hanya sedikit, dan juga bervariasi dalam intensitasnya. Panjang soliton hanya 10-12 detik dan dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang saling berdekatan, sehingga sinyal-sinyal yang berupa soliton merupakan informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus (wavelength division multiplexing). Eksperimen menunjukkan bahwa soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang masing-masing membawa informasi dengan laju 5 Gb/s. Cacah saluran dapat dibuat menjadi dua kali lipat lebih banyak jika digunakan multiplexing polarisasi, karena setiap saluran memiliki dua polarisasi yang berbeda. Kapasitas transmisi yang telah diuji mencapai 35 ribu Gb.km/s.
Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang gelombangnya sama akan merambat dengan laju yang berbeda di dalam suatu bahan jika intensitasnya melebihi suatu harga batas. Efek ini kemudian digunakan untuk menetralisir efek dispersi, sehingga soliton tidak akan melebar pada waktu sampai di receiver. Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat kesalahan yang ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat diabaikan. Tampak bahwa penggabungan ciri beberapa generasi teknologi serat optik akan mampu menghasilkan suatu sistem komunikasi yang mendekati ideal, yaitu yang memiliki kapasitas transmisi yang sebesar-besarnya dengan tingkat kesalahan yang sekecil-kecilnya yang jelas, dunia komunikasi abad 21 mendatang tidak dapat dihindari lagi akan dirajai oleh teknologi serat optik.

Kelebihan Serat Optik

Dalam penggunaan serat optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain[3] :
  1. Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan
  2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi
  3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang
  4. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio
  5. Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api
  6. Tidak berkarat

Kabel Serat Optik

Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core [4]. Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi.
Bagian-bagian serat optik jenis single mode
Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin terjadi[2].
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
1. Berdasarkan mode yang dirambatkan[5] :
  • Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding). Bahagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657[6].
  • Multi mode  : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.
2. Berdasarkan indeks bias core[3] :
  • Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
  • Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
Kabel serat optik

Pelemahan

Pelemahan (Attenuation) cahaya sangat penting diketahui terutama dalam merancang sistem telekomunikasi serat optik itu sendiri. Pelemahan cahaya dalam serat optik adalah adanya penurunan rata-rata daya optik pada kabel serat optik, biasanya diekspresikan dalam decibel (dB) tanpa tanda negatif. Berikut ini beberapa hal yang menyumbang kepada pelemahan cahaya pada serat optik[7]:
  1. Penyerapan (Absorption)
    Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat optik.
  2. Penyebaran (Scattering)
  3. Kehilangan radiasi (radiative losses)
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit error rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.
Diposting oleh Unknown di 06.22 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MEDIA TRANSMISI JARINGAN dengan DARK FIBER


Sebelum kita bahas apa itu istilah “Dark Fiber”, ada baiknya kita lihat dulu artikel yang selama ini berkembang tentang gosip bahwa google akan menguasai dunia internet dengan membeli begitu banyak Dark Fiber untuk kebutuhan transmisi jaringannya. Berikut adalah petikan dari beberapa blog yang ada :

“Pada Oktober 2007, Google mengumumkan kalau mereka mencari implementor Dark Fiber networks di dasar laut antara U.S. dan Asia untuk kebutuhan bandwidth mereka. Dan Google juga telah membeli Dark Fiber dengan kuantitas yang sangat-sangat banyak. Konon kabarnya, Google saat ini memiliki Dark Fiber lebih banyak dari Dark Fiber perusahaan manapun di seluruh dunia.

Kemunculan “Dark Fiber” dimulai dari adanya keberadaan sebuah data yang sangat besar. dalam hal ini yaitu Arizona State University (ASU) dan pusat riset genetic institute terletak berjarak 10 mil antara satu sama lain, Sehingga untuk melakukan sinkronisasi data jika menggunakan kabel tembaga, maka perbedaan datanya akan berjarak 7 hari sedangkan jika menggunakan Dark Fiber perbedaan datanya akan berbeda hanya sampai 1 jam. Hal itu dimungkinkan karena Dark Fiber memiliki kecepatan 8.000 Gigabytes/ jam atau 8 TB/jam.”


Pertanyaannya sekarang adalah. Apa itu Dark Fiber ?, Samakah Dark Fiber dengan media transmisi jaringan data tercepat untuk saat ini yaitu Fiber Optik ? Apakah Dark Fiber adalah salah satu jenis dari Fiber Optik ?

Dark Fiber adalah istilah yang umum dipakai pada komunikasi Fiber Optik, dan dipakai untuk merujuk pada lembaran (core) Fiber Optik single mode yang sudah terpasang tetapi ujung-ujungnya sama sekali belum terhubung ke perangkat apapun.

Dark Fiber yang ada terpasang di operator-operator biasanya merupakan Fiber Optik yang digunakan sebagai cadangan, atau persiapan ekspansi di masa depan. Dark Fiber ini juga bisa disewakan kepada siapapun yang bisa membayarnya. Harga sewanya biasanya selangit karena biaya pemasangan (penggalian tanah) memang mahal, dan Operator takut akan disaingi oleh si penyewa Dark Fiber, karena sekali Dark Fiber ini disewa, maka si penyewa akan memiliki bandwidth yang luar biasa besar (dalam order Tbps) dan bisa dijual lagi ke penyewa-penyewa lainnya lagi

Namun demikian, jika anda cukup beruntung memiliki akses ke Dark Fiber ini, maka anda bisa menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi lagi, karena satu pasang Dark Fiber sebenarnya bisa digunakan untuk melewatkan >100 berkas sinar laser yang masing-masing berkapasitas 40 Gbps (saat ini, dan masih mungkin meningkat hingga 100 Gbps sebentar lagi). Artinya secara total, sekarang kita bisa dapatkan 4 Tbps dari sepasang Dark Fiber ! Ini kurang lebih sama dengan 320 juta orang berbicara serentak menggunakan business quality VoIP (yang kualitasnya sama dengan telpon rumahan yang terbaik saat ini). Suatu kapasitas yang luar biasa besar, mengingat ukuran Fiber Optik tersebut jauh lebih kecil dari pada seutas rambut manusia !.


Jadi bisa disimpulkan bahwa Dark Fiber adalah Fiber Optik itu sendiri, namun Fiber Optik itu belum dipakai, dan digunakan sebagai cadangan untuk kebutuhan transmisi kedepannya. Disebut dengan istilah “Dark” karena Fiber Optik tersebut belum dialiri cahaya laser yang berguna untuk transmisi data.

Nah sekarang pertanyaannya bisa meluas ke definisi dari Fiber Optik. Karena dalam hal koneksi data sampai perangkat fisik yang sangat ramping, membuat Fiber Optik merupakan salah satu perangkat yang mahal untuk digunakan sebagai media transmisi data.

Fiber Optik adalah merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam Fiber Optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi Fiber Optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.


Perkembangan teknologi Fiber Optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian Fiber Optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya Fiber Optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.
Dalam penggunaan Fiber Optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain :
  1. Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan
  2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi
  3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang
  4. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio
  5. Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api
  6. Tidak berkarat
Kembali ke Dark Fiber, salah satu alasan bahwa adanya perencanaan pembangunan Dark Fiber diantaranya adanya kebutuhan cadangan dari media Fiber Optik untuk digunakan jika sewaktu-waktu Fiber Optik mengalami masalah, masalah yang timbul contohnya seperti bencana alam. Masih belum lama ada kejadian dimana perusahaan-perusahaan komunikasi dan internet kewalahan karena adanya bencana alam pada permukaan laut yang mengakibatkan rusaknya Fiber Optik yang ditanamkan di dalam laut sepanjang se-Asia Pasifik, sehingga pada saat itu sejumlah jaringan tidak stabil dan harus dilakukan perbaikan beberapa waktu.

Artikel ini dibuat dengan tujuan selain memberi “pencerahan” mengenai perbedaan antara istilah Dark Fiber dan Fiber Optik, juga sebagai penambah ilmu bagi pembaca sekalian untuk tahu apa itu makna sebenarnya dari Dark Fiber. Karena saya sendiri yang pada waktu itu membaca artikel tentang boomingnya kabar bahwa google membeli Dark Fiber secara besar-besaran sempat menduga bahwa Dark Fiber itu adalah teknologi baru yang dikembangkan setelah Fiber Optik atau paling tidak jenis dari Fiber Optik itu sendiri yang mempunyai kelebihan khusus, namun yang sebenarnya terjadi saya hanya tertipu oleh istilah-istilah yang berkembang di dunia internet, sungguh suatu kebodohan, dan jangan sampai anda mengalaminya. He he.

Salam. Terima Kasih saya ucapkan kepada Bapak M. ACHSAN ISA AL ANSHORI, SKom,MMSI, karena dialah artikel ini saya bisa, dan mau untuk membuatnya.

Sumber :
http://tonyseno.blogspot.com/2008/02/dark-fiber.html
http://www.duniaku.comxa.com/dunia-berita/internet/mengulas-tentang-dark-fiber-nya-google-yang-selama-ini-belum-di-aktifkan.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Dark_fibre
http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
http://moneyterms.co.uk/dark-fibre/
http://www.depkominfo.go.id/berita/siaran-pers-no-177pihkominfo92009-tentang-%E2%80%9Cbingkisan-istimewa%E2%80%9D-pembangunan-palapa-ring-di-hari-bhakti-postel-27-september-2009-dan-merupakan-%E2%80%9Ccomprehensive-stories/

Sumber Gambar :
http://www.datacenterdynamics.com/Media/PublicationsArticle/dark-fibre.gif
http://www.fiberazzi.com/wp-content/uploads/2010/04/fiber-optics.jpg
http://www.dogubanktuning.com/images/fiber_optik_kablo.jpg
Diposting oleh Unknown di 06.20 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

VIVAnews : Kabel Telepon Jadi Fiber Optik





VIVAnews : Kabel Telepon Jadi Fiber Optik -
Salam jumpa kembali sahabat pemula punya blog..dalam postingan kali ini saya coba share berita yang baru saja saya baca dari VIVAnews.com yang berjudul  
"Kabel Telepon Akan Diubah Jadi Fiber Optik"
Wawancara dengan Direktur Keuangan PT Telkom Indonesia, Honesti Basyir
berita ini saya share cuman sekedar menyalurkan informasi ini kesahabat-sahabat blogger..ok langsung aja..cekidot...


Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong agar perusahaan milik pemerintah mulai merancang rencana bisnis lebih besar dengan go international. Tak terkecuali untuk BUMN besar seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).

Bersamaan dengan ambisi besar tersebut, Kementerian BUMN selaku wakil pemegang saham pemerintah, beberapa waktu lalu juga merombak susunan direksi Telkom. Dengan menyisakan dua wajah lama, direksi baru Telkom diharapkan bisa mendorong langkah ekspansi tersebut.

Direktur Keuangan PT Telkom yang baru, Honesti Basyir, mengatakan, perusahaan telah merancang berbagai strategi memacu pertumbuhan kinerja Telkom. Alumni Teknik Industri ITB ini juga mengatakan, Telkom berambisi menjadi perusahaan yang menghubungkan masyarakat di tanah air mulai dari ujung barat hingga timur Indonesia. Apa dan bagaimana strateginya? Berikut petikan wawancara Honesti di kantornya, pekan lalu.

Bagaimana kinerja Telkom hingga kini, sesuai target?
Sampai April, kami masih tumbuh 6 persen, targetnya 5-7 persen. Artinya masih inline. Sekitar 70 persen kontribusi dari bisnis seluler.

Bagaimana dengan bisnis fixed line?
Pertama, dimana-mana benchmark bisnis telepon fixed line menunjukkan penurunan. Yang bisa kami lakukan adalah menahan laju penurunan tak secepat industri yang berkisar 10-12 persen. Kami bisa tahan di level satu digit.

Kedua, bisnis ini kami revitalisasi menjadi broadband. Langkah konkretnya, seluruh jaringan telepon tetap kami modernisasi dari kabel tembaga menjadi fiber. Nanti jaringan telepon yang masuk ke rumah-rumah pelanggan sudah termasuk jaringan broadband. Jadi selain telepon bisa dipakai untuk data dan video.

Biaya mengganti kabel telepon menjadi fiber optik mahal?
Tidak ada biayanya, gratis. Jadi kami punya jaringan kabel telepon berisi tembaga. Ternyata kalau dijual malah hasilnya lebih mahal dibanding harga kabel optik.
Jadi itu kita tender berupa trade in trade out. Kami tak minta ganti tembaga tapi minta mereka menggantinya dengan fiber. Program ini sementara untuk 10 kota besar. Tahun 2013 jaringan fiber optik sudah masuk ke rumah-rumah.

Artinya fixed line untuk kebutuhan suara tak dipakai lagi?

Tidak, nantinya truly broadband itu adalah fixed line. Selain itu, telepon rumah juga masih dianggap nilai tambah bagi sebuah rumah. Nanti kami jualan fasilitas jaringan broadband, telephony hanya fitur dari broadband kami.


Konten untuk mengisi jaringan broadband apakah disediakan juga oleh Telkom atau mencari dari luar?
Konsep kami itu aliansi. Tak ada satupun pemain di dunia yang bisa bermain sendiri. Kami adalah perusahaan yang basisnya di telekomunikasi. Harus diakui, kami bukan pemain di bidang aplikasi konten tapi kami harus membangun ekosistem itu untuk mengisinya.

Makanya kami membangun aliansi, mencari strategic partner terbaik untuk mengisi infrastruktur itu. Tapi tetap kita juga buat konten, misalnya Digital Music, kita kerjasama dengan SKT, perusahaan telekomunikasi Korea Selatan. Kita juga kerjasama dengan production house lokal.

Jika broadband makin menyebar tarif akan semakin murah?
Jika broadband sudah masuk ke rumah-rumah harga bandwidth dengan sendiri akan turun, itu sudah kelihatan. Kami sekarang ini berbicara sistem bundle jadi dalam satu produk bisa melayani berbagai fasilitas. Bagi perusahaan, itu akan lebih efisien


Bicara 5 tahun ke depan, kapitalisasi pasar Telkom Anda targetkan berapa?
Yang pasti kami tentunya ingin tumbuh, Kalau bicara naik berapa, banyak hal yang tak bisa kita kontrol. Pokoknya lebih baik dari yang sekarang. Kalau tidak kami tak akan dilirik investor. Kalau bisa menjamin ke mereka dengan perencanaan bisnis ke depan, mereka akan tetap bertahan sebagai investor kami.


Kontribusi pendapatan Telkom terbesar dari anak perusahaan. Telkom nanti akan menjadi perusahan induk?
Secara de facto kami sudah menjadi holding tapi de jure belum. Tapi rencana kami ke depan, kami memang sedang membuat konsep holding Telkom. Yang penting bagaimana meningkatkan nilai sinergi di antara anak perusahaan. Kami punya aset mulai dari darat, udara dan laut. Silakan cari perusahaan di Indonesia, ada yang mempunyai aset seperti Telkom?

Telkom sebagai Indonesia flag carrier, kami bangga. BUMN yang selama ini dinilai lambat, birokratis, kami bisa buktikan itu salah.
Pemerintah saat ini memiliki program MP3EI dimana salah satunya berbicara mengenai broadband. Telkom sendiri memiliki program Indonesia Digital Network (ID-Net) yang memiliki 3 kluster besar.
Pertama, ID-Access. Kami ganti semua jaringan dengan fiber. Kedua, ID-Ring, kami bangun backbone yang dibangun dari Indonesia barat sampai timur.
Kalau kita pernah mendengar proyek Palapa Ring, tadinya dibuat konsorsium perusahaan telekomunikasi besar namun bubar. Akhirnya Telkom mengambil alih semua. Kami yang akan bereskan. Tahun 2014-2015 semua daerah sudah tersambung dengan Palapa Ring. Ketiga, adalah ID-Convergence.

Apa keunggulan ID-Ring dari Malaysia?

 Mereka itu kecil, tak punya ring sebesar Indonesia. Target kami, Telkom lebih besar dari Malaysia. Perusahaan telekomunikasi yang benar-benar merah putih itu Telkom.

Palapa Ring butuh belanja modal berapa?

 Kami keluarkan dana Rp2,3 triliun sampai proyek itu selesai. Telkom tak ada masalah dengan uang.

Ada rencana bisnis besar yang disiapkan Telkom?

 Dari sisi bisnis, kami mentransformasi dari satu portofolio telekomunikasi menjadi TIMES yaitu Telecommunication, IT Application, Media, Edutainment, dan Services. sebenarnya pertumbuhan Telkom ke depan itu adalah di empat huruf terakhir ini (IMES).
Perbedaan antara perusahaan yang bergerak di bidang telecommunication dan IMES itu sangat jauh. sebagai contoh, Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi valuasinya 4-5 kali nilai buku, padahal revenue Rp70 triliun. Perusahaan IT dihargai lebih tinggi dari telekomunikasi. Lihat saja Google, dia berbisnis diatas platform dari perusahaan telekomunikasi.
Untuk sektor media, kami sekarang revitalisasi plasa.com. Kami kerjasama dengan Microsoft dan kami buat plasa.com menjadi plasamsn.com. Sementara metranet yang bergerak di e-commerce dan kita dekatkan dengan e-bay untuk meleverage bisnis kita.

Mengapa Telkom akhirnya tak jadi membeli Pacnet?

 Kadang begini, dalam jual beli perusahaan, Telkom ingin beli harganya 10 tapi perusahaan yang jual minta 100. Ekspektasi pembeli dan penjual harus sama. Kalau tidak sama ya tidak jadi.

Pengembangan jaringan kabel fiber optik ke depan akan seperti apa? 

 Untuk dalam negeri kami bangun sendiri, contohnya Palapa Ring. Jadi kalau ini selesai dibangun, mulai dari ujung barat hingga Irian itu akan menggunakan fiber. Tapi kondisi geografis kita sangat unik sehingga kita masih butuh satelit untuk mengcover daerah yang tak bisa dilalui jaringan kabel. Pada bulan Juli ini kami juga akan meluncurkan Telkom 3.

Kementerian BUMN mendorong perusahaan pemerintah ekspansi bisnis ke luar negeri. Bagaimana dengan Telkom?

 Kami punya perusahaan sendiri di Singapura dan Hong Kong. Walaupun perdebatan apakah Telkom main di domestik atau regional, tapi kalau menurut saya, pertumbuhan ICT di Indonesia itu tak terlalu tinggi, sementara perusahaan publik dituntut untuk selalu tumbuh. Makanya kami melihat pertumbuhan di luar negeri.
Untuk rencana akuisisi di Kamboja, ekspektasi pembeli dan penjual tak ketemu. Myanmar kami juga lirik karena dari sisi pasar lebih besar dari Kamboja. Myanmar itu populasi 8 juta dan penetrasi seluler baru 2 persen. Kami juga coba masuk ke Timor Leste dan fasilitas Telkom juga banyak yang berada di sana.
Dari sisi infrastruktur, kami juga kembangkan konsorsium. Misalnya jaringan telepon dari Indonesia, Thailand, dan Singapura kami bangun melalui konsorsium.

Penyertaan SingTel di Telkomsel apakah masih diperlukan?

 Kami 65 dan SingTel 35 persen. Jadi tidak ada satu pihak yang melakukan sesuatu itu sendirian, untuk itu kita butuh partner. Pengalaman menunjukan SingTel merupakan partner terbaik.
Untuk berbisnis di Indonesia, tingkat risiko itu masih tinggi. Contoh paling gampang, Telkom dengan valuasi yang dihitung dan kenyataan di pasar saham masih terdiskon 19 persen.
Kalau Telkom punya partner bagus, orang akan percaya. SingTel itu value untuk perusahaan, dan selama dia menunjukan komitmen untuk meningkatkan value, mengapa harus dipaksa keluar. Bisa saja suatu saat, Telkom meminta imbalan dari kemitraan yang ada di Indonesia dengan perusahaan yang dimiliki SingTel di luar negeri.

Dengan ada Telkom 3, apa yang akan diperoleh Indonesia?
Selama ini kami banyak bermain di C Band dan sekarang kami punya Q Band. Dari sisi penggunaan satelit ini mendukung broadband IT, broadcasting.

Bisnis satelit itu masih bagus dan marginnya itu masih 30 persen.
Sekarang tema Telkom itu adalah Go Convergence karena platform kami sudah siap untuk itu. Pengguna tak perduli lagi perangkat apa yang dipakai untuk digunakan telekomunikasi.

Soal skema tarif SMS yang baru, bagaimana Telkom melihatnya?
Industri seluler di Indonesia ini sudah sampai pada satu titik dimana mereka menggunakan strategi paling terakhir, yaitu pricing. Padahal sebenarnya bisnis ini masih tumbuh. Tapi karena kebablasan dari sisi lisensi dimana saat ini ada 11 operator, akhirnya membuat operator baru harus mencari posisi yang kuat di pasar. Paling gampang untuk mencari pelanggan adalah banting harga. Inilah yang membuat industri tak sehat.

Industri ini tidak sehat dan pelanggan dididik untuk memperoleh gratis dan ini bisa memunculkan hal yang ilegal. Sebagai pemain paling besar, Telkom punya tanggung jawab untuk menyehatkan industri. Kami melihat pola gratis ini tak bagus.
Investasi di telekomunikasi itu dalam dolar dan pendapatan rupiah, kalau semua free dimana kami dapat pendapatan.
Kalau kami ingin membunuh industri ini gampang sekali, cash flow kami kuat. Kalau kami main banting harga, semua operator itu bisa mati. Tapi kan kami punya tanggungjawab caranya dengan menatanya dimulai dari SMS ini.
Itu pembelajaran, dan ini bisa membuat industri lebih sehat. Pasar ini idealnya oligopoli paling tidak 3-4 perusahaan. Nanti operator kecil akan didorong untuk merger.
Kalau saya mau membunuh operator lain, kami sudah lakukan 5 tahun yang lalu. Saat ini industri sudah tak sehat makanya kualitas sudah diabaikan.

Pelanggan total Telkom, fixed line dan seluler, sudah mencapai sekitar 140 juta, dan tampaknya pertumbuhan pelanggan akan makin terbatas. Apa strategi Telkom?

Sebetulnya berdasarkan penetrasi, untuk SIM Card sudah 105 persen. Yang penting sekarang adalah kualitas dan pelayanan. Bagi Telkom, 140 juta pelanggan itu seperti komunitas. Tantangan bagi Telkom adalah mengundang pelanggan untuk masuk ke komunitas itu dan di dalamnya kami jual layanan yang bisa dinikmati pelanggan. Jadi yang penting produktivitas dari pelanggan itu yang makin meningkat.


Sebagai lulusan Fakultas Teknik Industri ITB, bagaimana akhirnya bisa direktur keuangan?

Terus terang saya tak pernah bekerja di direktorat keuangan. Dari awal karier saya masuk Telkom, saya di planning. Dua tahun pertama di Telkom, saya bekerja di project telecomunication untuk modernisasi infrastruktur telkom. Ini merupakan bantuan dari Bank Dunia.

Selanjutnya saya masuk ke corporate planning, karier saya sebagian besar disini. Dua tahun terakhir, sebelum saya dilantik sebagai Direktur Keuangan Telkom, saya di business development yang khusus mengembangkan bisnis anorganik Telkom terutama yang berhubungan dengan restrukturisasi, akuisisi, dan lain-lain.
Jadi persentuhan pertama saya dengan keuangan itu dimulai di corporate planning. Saya melihat teknik industri itu komprehensif, kami belajar teknik, manusianya, psikologinya.


Demikian info ini saya share..semoga bermanfaat
Diposting oleh Unknown di 06.20 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

SGI bangun jaringan fiber optik di Sulawesi,investasi Rp 100 miliar!


SGI bangun jaringan fiber optik di Sulawesi,investasi Rp 100 miliar!
Proses pembangunan jaringan fiber optik di Sulawesi. ©2015 Merdeka.com
Merdeka.com - Telkom benar-benar mewujudkan komitmennya untuk menggelar jaringan infrastruktur serat kabel optik yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Saat ini, proyek yang sedang digarap adalah pembangunan Luwuk Tutuyan Cable System (LTCS) dengan panjang 345 km yang menghubungkan Sulawesi Timur dan Sulawesi Utara.
Pembangunan Luwuk Tutuyan Cable System ini merupakan bagian dari Indonesia Digital Network di mana Telkom ingin menghubungkan seluruh Indonesia dengan jaringan infrastruktur serat kabel optik. Pembangunan LTCS ini bekerjasama dengan PT Sarana Global Indonesia (SGI).
"Kami dipercaya kembali oleh Telkom untuk menggelar kabel laut LTCS membentang sepanjang 345 kilometer melewati bawah laut hingga mencapai kedalaman 3.000 meter, menembus Laut Maluku," ungkap CEO PT SGI, Chandra Arie Setiawan dalam siaran persnya, (04/05).
Lebih detail, Chandra mengungkapkan bahwa penggelaran bawah laut ini menggunakan jenis kabel Submarine Optical Cable G.654 Light Weight Protected (LWP), tipe: Single Armor (SA) dan Double Armor (DA) yang terdiri atas enam (6) pasang fiber.
Kemudian, dalam pengerjaannya, PT SGI melakukan pekerjaan meliputi pekerjaan Shore-end, yaitu dari kawasan pantai Luwuk, sebelum kabel masuk ke bawah laut. Lalu, masuk kedalamam laut hingga mencapai 3.000 meter.
Di kawasan pantai Tutuyan, kembali PT SGI bertugas menanam kabel fiber optic sekitar 7.500 meter sebelum daratan untuk kemudian dihubungkan ke STO milik Telkom di Tutuyan. Kabarnya, investasi jasa penggelaran kabel laut ini mencapai lebih Rp. 100 miliar dan target pekerjaan akan selesai pada Juni 2015.
Diposting oleh Unknown di 06.18 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Paket internet IndiHome Triple Play jaringan Fiber Optik Telkom

Kategori : News | Date : 04/27/2015



Paket Promo IndiHome

IndiHome adalah layanan internet fiber optik dengan layanan Usee TV atau IP TV. Layanan Indi Home sudah ada beberapa tahun lalu, terlihat sekarang sudah diperlukas infrastruktur jaringan.

Pendaftaran dan harga paket jaringan Fiber Optik Indi Home dapat langsung dipesan via IndiHome online website, termasuk paket harga Indi Home dan paket lain. Paket Triple Play adalah paket bundle internet disertai Cable TV, sistem security, gratis telepon 1000 menit lokal dan interlokal serta paket lainnya.

Jaringan IndiHome memang terbatas, layanan IndiHome perlu diperiksa dari situs Telkom.co.ID. Masukan kode area atau click pada peta daerah yang akan dipasang IndiHome, dan click icon "Cek Ketersediaan Jaringan" . Bila tidak tersedia bisa menghubung petugas Telkom untuk memeriksa jaringan

Paket Internet Indi home dari Telkom
Diposting oleh Unknown di 06.17 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Teknik Elektro Unsyiah Gelar Pelatihan Antena & Fiber Optik


Diterbitkan: 01 Desember 2012 Ditulis oleh Teknik Elektro
Banda Aceh – Sekitar 70 siswa SMK Telkom Banda Aceh mengikuti Pelatihan Dasar Antena dan Fiber Optik yang digelar oleh Mahasiswa Jurusan Telekomunikasi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di Bale Keurukon fakultas tersebut, Sabtu (1/12). Pelatihan itu berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (1 sampai 2 Desember 2012). “Acaranya dibuka langsung oleh Ketua Jurusan Teknik Elektro Unsyiah, Rizal Munadi,” ujar Maulisa Oktiana, ketua panitia. Pada hari pertama pelatihan, peserta langsung diberi materi tentang penjelasan dasar-dasar fiber optik oleh Ikhsan, ST dari Divisi Access PT Telkom Tbk. Area Aceh. “Di sini mereka dikasih materi pengenalan dasar fiber optik. Kami sengaja bekerjasama dengan PT Telkom, jadi mereka juga membawa langsung kabel fiber optiknya,” ujar Maulisa.
Selain materi, pada sesi kedua, peserta juga diajarkan langsung cara penyambungan fiber optik. Praktek ini, langsung dipimpin oleh Ikhsan dan Taufan yang merupakan tim dari PT Telkom. Sedangkan pada hari kedua, Minggu besok, peserta akan mengikuti materi tentang pengenalan antena di Laboratorium Telekomunikasi Teknik Elektro Unsyiah. “Di sana mereka akan diperkenalkan jenis-jenis antena yang ada di lab tersebut,” kata Maulisa.
Bukan hanya itu, peserta juga akan mendemontrasikan cara kerja dan sistem propagasi antena di lab tersebut. Terkait materi tentang dasar-dasar antena, mereka akan dipimpin langsung oleh Rizal Munadi. “Untuk prakteknya besok dipimpin oleh  Edi Sukriansyah, ST dari Teknik Elektro Unsyiah,” sambung Maulisa. Sistem komunikasi wireless dan fiber optik merupakan integrasi sisetem komunikasi secara global. Komunikasi wireless mengunakan antena sebagai media penghubung dan fiber optik mengunakan kabel serat optik sebagai penghubungnya.
Dikatakan Maulisa, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat dan cepat, tentunya juga memerlukan sarana komunikasi yang handal, serta membutuhkan sumber daya manusia yang handal juga. “Dari pelatihan ini, setidaknya dapat membuka mata peserta tentang teknologi telekomunikasi yang sangat luas. Kami berharap, kedepannya di Aceh  dapat melahirkan sumbar daya manusia yang handal, khususnya dalam bidang teknologi telekomunikasi,” ujarnya. Maulisa berharap, peserta dapat mengikuti pelatihan ini sampai selesai. “Jadi, setidaknya mereka tahu tentang fiber optik dan antena, karena bisa berinteraksi langsung dengan pematerinya. Apalagi selama ini untuk teknologi telekomunikasi, sudah banyak yang menggunakan fiber optik,” tambah Maulisa. (sp)
Diposting oleh Unknown di 06.17 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Project Implementation Plan OSP Fiber Optic.



Dalam pelaksanaan proyek jaringan fiber optic diperlukan strategi dan perencanaan yang matang agar target pelaksanaan bisa tercapai, berikut Project Implementation Plan OSP Fiber Optic.



1. Desain dan perencanaan

  • Survey secara detail lokasi pekerjaan.
  • Pembuatan gambar Asplan.
  • Penghitungan volume pekerjaan, LoM dan BoQ.
  • Aproval gambar desain ke pemilik proyek atau konsultan yang ditunjuk.
2. Persiapan kebutuhan material dan pengiriman ke lokasi
  • Persiapan kebutuhan material mengacu ke List of Material dan Bill of Quantity.
  • Pengajuan contoh material dan supplier untuk material utama yang harus disiapkan sesuai kontrak dengan pemilik proyek (Kabel fiber optic, hdpe subduct, warning tape, OTB dan closure).
  • Pembuatan jadwal pengiriman material ke lokasi dan mengacu ke jadwal implementasi, baik itu yang disiapkan oleh pelaksana proyek maupun material yang disiapkan oleh pemilik proyek.
3. Perizinan
  • Mengacu kepada gambar Asplan, rute galian dan spesifikasi teknis pekerjaan.
  • Pengajuan izin harus ditujukan ke Dinas Kimpraswil Provinsi dan Pemerintah Kota atau Kabupaten serta berkoordinasi dengan instansi atau dinas-dinas terkait (termasuk PLN, PDAM, Pertamina, PGN, Telkom atau operator telekomunikasi lain).
  • Koordinasi dengan pihak ketiga apabila dibutuhkan karena kemungkinan rute pekerjaan melintasi privat area.
  • Pengurusan perizinan sangat tergantung pada masing-masing daerah. (Pemerintah ataupun pihak ketiga).
  • Pemberian izin kerja atau rekomendasi dari pihak terkait biasanya setelah dilaksanakan survey bersama pada lokasi yang diajukan permohonan izinnya.
4. Implementasi di lapangan
  • Persiapan di lokasi baik itu site office, gudang material ataupun basecamp pekerja.
  • Survey rute untuk strategi pelaksanaan dan identifikasi rute existing kabel maupun utilitas.
  • Pembagian tim kerja (pengawas, pelaksana lapangan, mandor maupun tenaga kerja)
  • Mobilisasi tenaga kerja ke lokasi (transportasi darat, laut maupun udara).
  • Pelaksanaan pekerjaan sipil; galian, penarikan subduct, crossing jalan, boring jalan maupun sungai, jembatan kabel dan pembuatan handhole.
  • Instalasi kabel fiber optic; penarikan kabel, penyambungan maupun terminasi.
5. Project controlling
  • Semua aktivitas implementasi harus dicatat dan dilaporkan dalam laporan harian (Daily Site Diary) yang disepakati bersama antara pelaksana proyek dan pemilik proyek.
  • Material di lapangan juga harus dikontrol penggunaannya, distribusi, dan stock material yang tersedia.
  • Untuk pelaksanaan yang diluar dari Asplan baik itu perubahan volume ataupun perubahan spesifikasi teknis dan hal-lain yang bersifat prinsip harus didukung dengan Berita Acara ataupun pengajuan permohonan perubahan desain.
  • Perhitungan progres pekerjaan mengacu ke laporan harian (Daily Site Diary).
  • Pembuatan laporan berkala baik mingguan atupun bulanan sesuai kesepakatan.
  • Laporan berkala tersebut berisi pandangan umum pelaksanaan proyek, kemajuan pelaksanaan, dokumentasi pelaksanaan, masalah dan solusi serta kurva S pelaksanaan proyek.
6. Quality Management
  • Untuk memastikan terpenuhinya standar kualitas pekerjaan dilapangan maka harus dibuat sistem pengawasan dan pengecekan dari pihak pelaksana mulai dari Project Manager, Manager Lapangan dan tim pelaksana (Tim audit internal bila memungkinkan).
  • Pemilik proyek biasanya juga mempersiapkan sistem pengawasan dan tim tersendiri.
7. Commisioning dan Own Test
  • Biasa juga disebut internal test bagi pelaksana proyek mengingat pekerjaan yang biasanya juga melibatkan beberapa pihak (subkontraktor, suplier maupun mandor-mandor yang membawahi tenaga kerja)
  • Test end to end dengan menggunakan OTDR maupun Power Meter.
  • Pengetesan dan pengecekan untuk semua item pekerjaan.
8. Acceptance Test atau Uji Terima.
  • Sebelum pekerjaan diserahkan ke pemilik proyek maka pihak pelaksana mempersiapkan Tes terlebih dahulu.
  • Persiapan tim Uji Terima baik dari pihak pelaksana maupun pemilik proyek.
  • Pengecekan dilaksanakan secara sampling atau sesuai kesepakatan maupun permintaan dari pemilik proyek.
  • Penandatangan Berita Acara Serah Terima dengan mencantumkan hasil keputusan pemilik proyek menerima atau tidak ataupun masih ada pending item.
Diposting oleh Unknown di 06.16 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Peneliti Pamerkan Kabel Optik Dengan Transfer Data Mendekati Kecepatan Cahaya

Para peneliti University of Southampton di Inggris menyatakan telah menciptakan kabel fiber optik berongga – kosong di bagian tengahnya – yang mampu mengirimkan data dengan kecepatan 73,7 terabit per detik (sekitar 10 TB/s). Kecepatan itu sekitar 99,7 persen kecepatan cahaya.

Gambar SEM (Scanning Electron Microscope) dari kabel fiber optik berongga dan perbandingan efektifitas transfer data. (Sumber gambar: Optoelectronics Research Centre, University of Southampton).
Secara tradisional, kabel fiber optik terbuat dari kaca atau plastik namun meterial tersebut sebenarnya memperlambat transmisi cahaya atau foton yang membawa sinyal data. Para peneliti di University of Southampton, Inggri, menempatkan rongga pada kabel sehingga menciptakan ruang kosong di tengahnya sehingga foton bisa melaju hingga 99,7% kecepatan cahaya. Untuk mengatasi degradasi sinyal karena gangguan, para peneliti telah memperbaiki desain inti rongga menggunakan lingkaran super tipis.
Desain baru tersebut mampu mengurangi hilangnya data pada tingkatan yang bisa dikelola, 3,5 dB/km. Meski demikian, kabel ini belum bisa menggantikan kabel fiber otpik normal karena lebih cocok untuk transmisi data dengan jarak sangat dekat seperti pada interkoneksi super komputer atau kelompok server yang ada di pusat data.
(Source: Optoelectronics Research Centre, University of Southampton via ExtremeTech).
Diposting oleh Unknown di 06.15 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tren Makeup dengan Efek Pantulan Cahaya


makeup8 editt
Ilustrasi - centroOne/Istimewa

 Centroone.com - Tidak ada lagi bedak tabur yang terkesan berat.

Teknik 'makeup no makeup' ini membuat kulit wajah tampak lebih segar.

Tren rias tersebut telah ditampilkan pada pagelaran mode BCBG Max Azria, Balmain, dan Baja East. Kreator tata rias berlomba menciptakan riasan wajah dengan efek pantulan cahaya, sehingga kulit terkesan berembun.

Kuncinya: Anda hanya membutuhkan sapuan bronzer!

>>> Tip:
Anda bisa pilih bronzer jenis semprot atau bubuk padat. Cara pakai produk semprot, coba ambil jarak sekitar 5 - 10 cm dari wajah. Lalu, semprotkan pada area wajah secara perlahan dan merata. Sedangkan pada bubuk padat, gunakan dengan bala bantuan kuas tanpa penekanan penuh pada sekitar tulang hidung, tulang pipi, dahi, ataupun dagu.

>>> Pelengkap:
Pilih kuas berkepala besar dengan bulu meruncing. Fungsinya: untuk meratakan bubuk dengan sempurna pada kulit wajah.
Diposting oleh Unknown di 06.10 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Polusi Cahaya Parah, Observatorium Bosscha akan Pindah ke NTT

Observatorium terbesar di Asia Tenggara, Observatorium Bosscha, akan dipindahkan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, akibat polusi cahaya yang semakin parah di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (foto: VOA/R. Teja Wulan).
Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (foto: VOA/R. Teja Wulan).

LEMBANG, BANDUNG—
Sejak Lembang tumbuh pesat dengan berbagai pusat bisnis, penelitian astronomi di Bosscha semakin terganggu akibat besarnya polusi cahaya tersebut. Saat ini tim riset astronomi Institut Teknologi Bandung atau ITB dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan sedang melakukan tahap uji kelayakan lokasi di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kupang, dipilih sebagai lokasi Observatorium Bosscha yang baru karena wilayahnya paling kering di Indonesia. Selain itu, potensi kecerahan langitnya pun lebih tinggi dibandingkan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kondisi langit Lembang yang semakin terang, menjadi ancaman polusi cahaya bagi Observatorium Bosscha. Setiap tahun polusi cahaya dari permukiman penduduk dan pusat bisnis di Lembang semakin parah.
Pihak Bosscha sudah mengingatkan hal ini kepada pemerintah, namun tidak ada perkembangan berarti. Jika hal ini dibiarkan, keberadaan Bosscha pun terancam.
Kepala Observatorium Bosscha, Dr. Mahasena Putra mengatakan, terangnya langit Lembang membuat penelitian semakin terbatas. Jika dulu bintang bisa terlihat banyak, saat ini terkesan sedikit karena sulit untuk diamati. Jika beberapa tahun lalu, arah horizon 60 derajat masih bersih sehingga leluasa untuk menelitinya, tapi kini tinggal hanya 40 derajat. Sempitnya ruang penelitian Bosscha membuat sejumlah obyek tak terlihat lagi, seperti salah satu galaksi di Lingkar Selatan. Pada akhir tahun 1990-an, obyek langit itu sama sekali tak bisa dilihat.

“Terangnya langit di Bosscha dibandingkan di NTT sana itu, yang di sini (Lembang) seratus kali lebih terang, artinya bintang redup nggak bisa kelihatan. Jadi sudah seperti itu (kondisinya), dan itu disebabkan oleh lampu-lampu. Ternyata setelah kita pelajari, Lembang itu bukan tempat yang terbaik secara cuaca di Indonesia. Sekarang dengan penelitian baru, ternyata yang paling bagus secara cuaca itu ada di Indonesia Timur,” tutur Mahasena.

Saat ini, tim riset astronomi ITB dan Lapan sedang melakukan tahap uji kelayakan lokasi di Kupang. Bosscha di NTT nantinya akan menempati lahan yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dengan luas lahan yang lebih besar daripada di Lembang.
Peneliti astronomi ITB, Moedji Raharto mengatakan, pemindahan dan pengembangan Bosscha oleh pemerintah ke NTT, dianggap kebutuhan mendesak untuk penelitian astronomi. Pasalnya, fasilitas yang memadai dan penguasaan dalam penelitian antariksa akan berdampak positif terhadap eksistensi negara.

“Kita perlu patroli langit bersama dari seluruh wilayah Indonesia. Dan sebetulnya langit itu memberikan tantangan berpikir bagi manusia. Jadi mencerdaskan kehidupan berbangsa. Sehingga kita semuanya punya kesadaran bahwa langit di atas kita itu sangat luas,” ungkap Moedji Raharto.

Melalui pengembangan Bosscha di Kupang, NTT nanti, diharapkan Indonesia bisa menguasai bidang keantariksaan yang kini sudah tertinggal jauh dari negara tetangga Thailand dan negara Eropa. Dengan didukung peralatan dan fasilitas teleskop 3 meter, teleskop radio sekitar 20 meter, dan teleskop lainnya sebagai fasilitas terbaru, diharapkan astronom Indonesia tidak hanya mampu bekerja sama dengan negara maju lainnya namun juga bisa mencapai kesempurnaan penelitian.
Diposting oleh Unknown di 06.09 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Komentar (Atom)

Total Tayangan Halaman

Arsip Blog

  • ▼  2015 (64)
    • ▼  Mei (19)
      • ITB Resmikan Jaringan Fiber Optik Sepanjang Ganesh...
      • Penyadapan Kabel Fiber Optik Bawah Laut Merupakan ...
      • Fiber Optic Supreme Kabel Sebagai Alat Transmisi B...
      • Serat optik
      • MEDIA TRANSMISI JARINGAN dengan DARK FIBER
      • VIVAnews : Kabel Telepon Jadi Fiber Optik
      • SGI bangun jaringan fiber optik di Sulawesi,invest...
      • Paket internet IndiHome Triple Play jaringan Fiber...
      • Teknik Elektro Unsyiah Gelar Pelatihan Antena & Fi...
      • Project Implementation Plan OSP Fiber Optic.
      • Peneliti Pamerkan Kabel Optik Dengan Transfer Data...
      • Tren Makeup dengan Efek Pantulan Cahaya
      • Polusi Cahaya Parah, Observatorium Bosscha akan Pi...
      • Kenapa Kita Tidak Bisa Melihat Katai Merah Tanpa B...
      • SEJARAH, JENIS DAN MANFAAT SINAR LASER
      • Jenis-jenis Laser untuk Kecantikan
      • Cakram laser
      • Dikembangkan, Kamera Laser 3D
      • Seberapa bahayakah sinar laser?
    • ►  April (15)
    • ►  Maret (29)
    • ►  Februari (1)

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.